Welcome to My Blog!

Wednesday, November 16, 2011

Tugas Revolusi Hijau

Tugas individu Sejarah
REVOLUSI HIJAU


NAMA : AMELYA HERDA LOSARI
KELAS : XII. A1
Sekolah : MAN 1 MODEL BANDARLAMPUNG
REVOLUSI HIJAU


Pengertian revolusi hijau adalah usaha pengembangan teknologi pertanian untuk meningkatkan produksi pangan. Mengubah dari pertanian yang tadinya menggunakan teknologi tradisional menjadi pertanian yang menggunakan teknologi lebih maju atau modern.
Revolusi hijau diawali oleh Ford dan Rockefeller Foundation, yang mengembangkan gandum di Meksiko (1950) dan padi di Filipina (1960). Revolusi hijau menekankan pada SEREALIA: padi, jagung, gandum, dan lain-lain. (serealia adalah tanaman biji-bijian)

A.Perkembangan revolusi hijau di indonesia

• Revolusi hijau di Indonesia berkembang sejak dikeluarkan UU Agraria tahun 1870 yang mengakibatkan meluasnya perusahaan swasta belanda di bidang pertanian dan perkebunan. Pada tahun 1904 Indonesia pernah menjadi penghasil gula terbesar didunia
• Pada zaman pendudukan Jepang revolusi hijau di Indonesia mengalami kemunduran total. Setelah masa kemerdekaan, revolusi hijau dikembangkan lagi, dimana tanaman rakyat dan perkebunan pemerintahan ditata kembali dalam rangka meningkatkan produksi pangan.
• Usaha pemerintah dalam revolusi hijau ini lebih nyata dan dapat dirasakan hasilnya oleh rakyatsetelah masa pemerintahan orde baru. Pada masa tersebut, revolusi hijau dilaksanakan secara terprogram, sistematis, dan berkesinambungan sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Masyarakat Indonesia yang agraris menjadikan pertabian sebagai sektor penting dalam upaya peningkatan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal ini didasari oleh :
a. Kebutuhan masyarakat yang meningkat dengan pesat
b. Tingkat produksi pertanian yang masih sangat rendah
c. Produksi pertanian belum mampu memenuhiseluruh kebutuhan masyarakat.
Untuk meningkatkan produksi pertanian pemerintah mengupayakan :
a. Intensifikasi
b. Ekstensifikasi
c. Diversifikasi
d. Rehabilitasi
Di negara kita Indonesia revolusi industri diterapkan dengan ekstensifikasi dan intensifikasi pertanian. Ekstensifikasi dengan perluasan areal. Terbatasnya areal, menyebabkan pengembangan lebih banyak pada intensifikasi. Intensifikasi dilakukan melalui Panca Usaha Tani, (lima usaha tani / sapta usaha tani)
1. Teknik pengolahan lahan pertanian
2. Pengaturan irigasi
3. Pemupukan
4. Pemberantasan hama
5. Penggunaan bibit unggul

B. Dampak Revolusi hijau
Hasil dari suatu metode tentunya mempunyai dampak positif dan negatif, begitu juga dengan Revolusi hijau berikut ini merupakan dampak positif dan negatif dari revolusi hijau :
Dampak positif revolusi hijau
Produksi padi dan gandum meningkat sehingga pemenuhan pangan (karbohidrat) meningkat. Salah satu contohnya bagi bangsa indonesia sendiri adalah Indonesia yang tadinya pengimpor beras menjadi mampu swasembad beras.
Dampak Negatif Revolusi Hijau antara lain :
1. Penurunan produksi protein, dikarenakan pengembangan serealia (sebagai sumber karbohidrat) tidak diimbangi pengembangan pangan sumber protein dan lahan peternakan diubah menjadi sawah.
2. Penurunan keanekaragaman hayati.
3. Penggunaan pupuk terus menerus menyebabkan ketergantungan tanaman pada pupuk.
4. Penggunaan peptisida menyebabkan munculnya hama strain baru yang resisten.
Revolusi hijau juga mendapatkan kritik dari pihak pihak yang mempunyai kesadaran akan kelestarian lingkungan karena telah mengakibatkan kerusakan lingkungan yang parah. Oleh mereka yang mendukung revolusi industri, mereka menyebutkan bahwa kerusakan tersebut bukan karena revolusi industri tapi karena akses dalam penggunaan teknologi yang tidak memandang kaidah-kaidah yang sudah ditentukan.
Revolusi hijau mendapat kritik sejalan dengan meningkatnya kesadaran akan kelestarian lingkungan karena mengakibatkan kerusakan lingkungan yang parah.


C. Hasil Revolusi Hijau

• Hasilnya adalah tercapainya swasembada pangan yang dapat terwujud sejak tahun 1988. Atas hasil ini Indonesia mendapatkan penghargaan dari FAO.
• Selanjutnya untuk meningkatkan produksi pangan dan pertanian umum dilakukan lima usaha pokok, yaitu sebagai berikut :
• Intensifikasi : peningkatan produksi pertanian dengan penggunaan teknologi tepat guna, pemanfaatan sarana produksi (bibit unggul, pestisida dan pupuk)
• Ekstensifikasi : peningkatan produksi dengan perluasan area tanaman
• Diversifikasi : peningkatan produksi dengan penganeka ragaman tanaman (usaha tani)
• Rehabilitasi : peningkatan produksi dengan pemulihan kemampuan daya produksi pertanian yang sudah kritis
• Mekanisasi : peningkatan produksi dengan menggunakan tenaga / peralatan mesin

No comments:

Post a Comment

Pages